ku telusuri jalan yang terbiasa kau jejaki,setapak demi setapak aku menghitung jejak langkahmu yang tertinggal.
namun sudah banyak yang terhapus oleh genangan air sisa hujan semalam,sesekali kakiku menendang-nendang kerikil kecil.
ilalang terhampar tak acuh disepanjang jalan,daunnya semakin mengering termakan usia dan terik sang surya.
sedikit ku bungkukkan badan menggoyang-goyang dedauan,dengan seperti itulah aku menyapa ilalang menghias di setapak jejak jalanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar