ini puisi tentang seseorang
bukan tentang kamu juga bukan tentang dia,entah aku tak tahu tentang siapa.
kalimatku terpenggal-penggal, imajinasiku pecah berbaur hujan yang terjun dengan gaya bebas dari ketinggian yang tak terbatas.
kletak-kletik...kletak-kletik..bunyi yang ia tinggalkan di seng blankon atap kamar.
kenapa tak kau pecahkan saja gelasnya, biar rame....! biar berisik....!
lelah aku menyusun kata, tetap saja kertas-kertas itu berserakan tanpa bisa aku menyelesaikan dengan sempurna.
1.. 2.. 5..8..akhh lebih dari 16 lembar terbelengkai,berserakan begitu saja di dekatku.
inspirasiku terjebak lebatnya hujan, mengaburkan ratap pandangku, meniadakan kata yang belum sempat kuucap pada angin....
Lia
Sabtu, 30 Juni 2012
Rabu, 27 Juni 2012
pagi
menyeruak pagi di antara tetes embun yang bergelayut lelah pada pucuk daun.
met pagi ranting kering.....
ku ingin dalam keringmu bisa bersemi putik putik kembang rindu seperti hatiku untuk dia,
dalam gersangnya tanah aku menyemaikan bibit agar bersemi subur dan berkembang rimbun dalam pekarangan yang selalu ku beri pagar duri agar orang lain tak menjamah.... karna cuma 1 jemari yang ku perbolehkan untuk memetik kuncup kuncup itu yaitu KAMU!!
menyeruak pagi di antara tetes embun yang bergelayut lelah pada pucuk daun.
met pagi ranting kering.....
ku ingin dalam keringmu bisa bersemi putik putik kembang rindu seperti hatiku untuk dia,
dalam gersangnya tanah aku menyemaikan bibit agar bersemi subur dan berkembang rimbun dalam pekarangan yang selalu ku beri pagar duri agar orang lain tak menjamah.... karna cuma 1 jemari yang ku perbolehkan untuk memetik kuncup kuncup itu yaitu KAMU!!
Selasa, 26 Juni 2012
angan yang tertinggal
andai hujan dapat mewakili setiap kata,beribu kalimat akan ku pertanyakan pada tetesannya sebelum ia jatuh menyentuh bumi,dan bila pagi tak ku jumpai lagi embun namun kenapa ada rintihan gerimis sisa semalam pada ilalang yang mengering.
helaan nafas yang tersengal,tergagap masih menyenandungkan rindu yang mulai sumbang, dan aku masih saja memunguti setiap kata yang tercecer lalu ku kantongi dalam otakku yang sarat beban sebagai bekal pngembaraan.
andai hujan dapat mewakili setiap kata,beribu kalimat akan ku pertanyakan pada tetesannya sebelum ia jatuh menyentuh bumi,dan bila pagi tak ku jumpai lagi embun namun kenapa ada rintihan gerimis sisa semalam pada ilalang yang mengering.
helaan nafas yang tersengal,tergagap masih menyenandungkan rindu yang mulai sumbang, dan aku masih saja memunguti setiap kata yang tercecer lalu ku kantongi dalam otakku yang sarat beban sebagai bekal pngembaraan.
Jumat, 22 Juni 2012
apriLia
seperti kata-kata, yang seakan-akan aku pungut dari lapisan udara.
bukan engkau anonim yang nampak tidak ada.
kamu serupa kupu2 yang meretas pada halaman sajak2ku..
pecah dari sebuah kepompong sebelum dari ulat bulu..
aprilia ketahuilah kenapa bumi ini selalu berputar..?
jika terduduk lama dan kau mengingatku, nah seperti itulah ingatan selalu berputar kebelakang..
tapi bukan punggungku yang kamu temukan, akan tetapi pada diriku ingatan masalalu ini, yang akan mengisi massa depanmu..
mengenalmu aku belajar mempercayai Dunia..
bukan engkau anonim yang nampak tidak ada.
kamu serupa kupu2 yang meretas pada halaman sajak2ku..
pecah dari sebuah kepompong sebelum dari ulat bulu..
aprilia ketahuilah kenapa bumi ini selalu berputar..?
jika terduduk lama dan kau mengingatku, nah seperti itulah ingatan selalu berputar kebelakang..
tapi bukan punggungku yang kamu temukan, akan tetapi pada diriku ingatan masalalu ini, yang akan mengisi massa depanmu..
mengenalmu aku belajar mempercayai Dunia..
tanpa kau tahu
setiap jedah waktu yang kau gulung,ada desah rinduku yang memburu.
setiap jengkal langkah yang kau injak,ada baluran cintaku yang mengiringi
indah...
syahdu...
lembut...
mengayun melambai pada pucuk senja yang teduh dipusara bayu sore
setiap jengkal langkah yang kau injak,ada baluran cintaku yang mengiringi
indah...
syahdu...
lembut...
mengayun melambai pada pucuk senja yang teduh dipusara bayu sore
Selasa, 19 Juni 2012
ku biarkan diriku diam mengada di dalam mimpimu,agar kau slalu trenyuh jika kusentuh
selamat malam sepiku pada gelap
By.Jingga
selamat malam sepiku pada gelap
By.Jingga
Minggu, 17 Juni 2012
*BATAS ASAKU*
Semenjak hari itu...
pagi kala kubuka mata yang ku lihat adalah warna bukan lagi hitam putih dunia.
dia ada disetiap pucuk udara yang ku hirup,wangi menyusup embun tepat di ulu hati.
rasa sakit yang nikmat itu mengikuti dan sungguh aku rela terlelap dalam dekapnya.
1 menit dalam 1000 kuucap kata indah dan dia menoleh dalam melody resah dan memuja.
senyum itu menghempasku menggulungmu dalam gemulai ombak di penghujung purnama.
setiap tetes airmataku telah kuberi untuk kisahku
Semenjak hari itu...
pagi kala kubuka mata yang ku lihat adalah warna bukan lagi hitam putih dunia.
dia ada disetiap pucuk udara yang ku hirup,wangi menyusup embun tepat di ulu hati.
rasa sakit yang nikmat itu mengikuti dan sungguh aku rela terlelap dalam dekapnya.
1 menit dalam 1000 kuucap kata indah dan dia menoleh dalam melody resah dan memuja.
senyum itu menghempasku menggulungmu dalam gemulai ombak di penghujung purnama.
setiap tetes airmataku telah kuberi untuk kisahku
ada geliat membuncah relung
menggelelitik hingga dasar relung hati dan kalbu
adakah ragu yang membasahi cinta
yang mengalir syahdu ciptakan melodi pada diri pecinta ini
hadirlah kasih,isi bilik-bilik cinta ini
... dengan rasa yang tak pernah mati
karna aku adalah cinta terakhir
By.Jingga
5/31/2012
menggelelitik hingga dasar relung hati dan kalbu
adakah ragu yang membasahi cinta
yang mengalir syahdu ciptakan melodi pada diri pecinta ini
hadirlah kasih,isi bilik-bilik cinta ini
... dengan rasa yang tak pernah mati
karna aku adalah cinta terakhir
By.Jingga
5/31/2012
Langganan:
Postingan (Atom)