Lia

WELCOME TO BLOGER JINGGA

Senin, 17 Agustus 2015

Traumatic

Benarkah aku pembawa sial..?

 

Kata-katamu selalu terngiang meski aku mencoba menutup telinga dengan kedua tanganku.

 

Tajam...kenapa kau tega berkata setajam itu padaku.

 

Tidakkah kau terima segala penjelasan yang telah kusampaikan.

 

Kenapa ketika kau mengucapkan itu tak mengingat betapa kau dulu sangat mencintaiku dan ingin menjaga selalu.

 

Kenapa juga kau lupa bahwa aku pun begitu mencintaimu.

 

Aku terdiam mencoba mencerna, aku menatap diriku dalam cermin mencari kebenaran atas kata-katamu tentang diriku yang pembawa sial.

 

Aku berdiri beberapa saat, hingga aku luruh jatuh ke lantai, kupeluk lututku dan kusembunyikan wajahku.

 

Aku terus memeluk lutut dan memaksa diri untuk tidak menangis, tapi akhirnya aku menangis, aku tersedu dalam diam.

 

Dalam hati aku berfikir..apa aku ini pembawa sial dalam kehidupannya?

 

Berhari-hari aku tenggelam dalam kesedihan karena ditinggal seseorang karena kematian, kini malah kau tambah dengan kata-kata tajammu.

 

Aku terluka pada ucapannya tapi aku juga mencintainya.

 

Benarkah aku pembawa sial...?

 

Hingga orang-orang yang aku sayang, satu persatu telah meninggalkan aku dengan pasti tanpa bisa ditawar lagi termasuk juga dirimu.

 

Kata-katamu selalu terngiang membuatku takut...aku ketakutan...sangat ketakutan disini.

 

Aku takut berdekatan dengan orang lain, karena aku takut mereka akan mengatakan seperti yang kau ucapkan bahwa aku pembawa sial, aku juga takut mereka akan meninggalkan aku juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar