aku menikmati pagi seperti melipat rindu
arak arakan mendung sedang memasuki peraduan
mereka akan menikahi langit
terharunya hingga meneteskan embun
angin menunjuk ke jendela tempatku mematung
ternyata aku masih tetap perempuan pengantinnya
yang suka malu malu menyembunyikan wajah dibalik senja yang gusar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar